Wisata Alam Punthuk Mangir Gunung Payung, Magelang

Bismillah. Seperti baru bangun dari tidur yang cukup panjang. Hampir sembilan bulan lamanya blog ini menganggur. Jika ini rumah barangkali sudah berdebu di mana-mana. Mungkin telah dipenuhi ribuan sarang laba-laba di setiap sudutnya. Entah apa pula yang membangunkanku hari ini. Tanpa berpikir panjang, kerinduan untuk menulis di laman ini menggebu seperti saat awal dulu.

Enam tahun yang lalu, saat pertama kali membuat blog kendati tanpa pengalaman apapun. Saat itu, bagiku menulis hanya sekadar menuangkan apa yang ada di dalam benak dan pemikiran saja. Soal EyD dan tanda baca taklah penting. Mungkin karena waktu itu aku memang belum ada apa-apanya. Hanya penulis picisan, seperti kata Paman saat aku mengawali karier menulisku.

Karier? Agak aneh juga sepertinya. Sebab toh, nyatanya menulis bukanlah sebuah karier. Tetapi kebutuhan jiwa. Ada kala di mana engkau seperti mengalami kejenuhan, tetapi tak bisa menarik diri selamanya untuk tidak menulis. Selama sembilan bulan aku memiliki banyak cerita yang seharusnya bisa menjadi satu novel dengan halaman cukup tebal. Tetapi ternyata aku hanya meluangkan waktu untuk menulis di laman facebook dan Instagram. Meski sesekali aku masih menulis untuk lomba-lomba kepenulisan yang ada di Internet.

Karena aku memulai semuanya dari blog ini. Ada perasaan berbeda saat menulis di blog pribadi dan saat menulis di akun sosial media yang lain. Saat menulis di blog, aku seperti bercerita pada diri sendiri. Tak ada batas seberapa panjang yang bisa kutulis. Tak ada rasa enggan.

Menceritakan banyak hal yang bisa kubagi, tentang apakah orang lain ingin membacanya atau tidak.. itu bukanlah sebuah keharusan. Cerita ini gratis bagi siapa saja yang ingin membacanya pun yang tak ingin melihatnya. Karena menulis adalah kebutuhan jiwa dan kau perlu wadah untuk menuang segala sesuatu yang berjejalan di dalam isi kepalamu. Menulis seolah kau sedang membuat puzzle-puzzle kenangan, jika kelak engkau mulai lupa, kau bisa menyusunnya kembali. Satu persatu.

Aku meminta maaf pada diriku sendiri. Seharusnya kesibukan sebagai istri sekaligus ibu tak merenggut satu-satunya kelapangan yang bisa hadir di dalam dada hanya dengan menulis. Dua tahun ini aku kehilangan separuh dari produktivitasku dalam menulis. Meski aku menciptakan wadah lain untuk menampung tulisan-tulisan yang kutuang. Entah itu dalam bentuk refleksi atau curcol pribadi.

Sering merasa bahwa aku yang sebenarnya adalah saat aku sedang duduk dan menulis sebanyak mungkin. Karena menulis satu-satunya dunia yang selalu bisa menghidupkanku saat redup sekalipun. Kadang-kadang apa yang kutulis seperti mengalir begitu saja. Ia mampu mengurai hikmah yang tak bisa dijelaskan lewat mulut. Ia mampu menyulut semangat di dalam jiwa yang sebelumnya sempat terpuruk.

Lega rasanya bisa kembali menulis di laman ini. Aku mungkin tak bisa berjanji untuk bisa aktif memposting tulisan sesering mungkin. Tetapi yang pasti setiap kali aku rindu dan ingin menulis, laman ini adalah tempat yang akan kutuju untuk menuntaskan segalanya. Bahkan jika blog ini bisa diajak berbicara seperti seorang teman yang baru berjumpa setelah sekian lama, mungkin ia akan bertanya ke mana saja aku selama ini? Apa yang kulakukan? Apa yang membuatku begitu asyik di dunia nyata hingga lupa pada rumah yang pernah membersamaiku dari 0 hingga bisa seperti saat ini. Walau masih banyak impian yang belum terealisasi. Meski aku juga masih tetap berproses terus menerus di kehidupan nyata. Hanya percaya, jika semua hal itu akan ada waktunya. Akan tiba di waktu yang tepat menurut-Nya.

Bianglala Hijrah, mari berjuang seperti dulu lagi. Kita tak perlu terburu-buru untuk mengejar ketertinggalan. Kita hanya perlu berjalan lagi, memulai lagi, menikmati setiap proses yang ada, kesuksesan apapun yang ada di depan sana akan menjadi bonus dari setiap upaya hari ini. Aamiin insyaa Allah.

Belum terlambat bukan? Aku ingin mengucapkan Mohon Maaf lahir dan batin, maafkan segala khilaf salah seikhlas-ikhlasnya. Selamat menunaikan shalat dzuhur :)

Magelang, Jumuah mubaraq
Copyright : @bianglalahijrah_

0 Komentar